KOMPETENSI PEDAGOGIK PENGEMBANGAN KURIKULUM
MODUL LENGKAP , SOAL KK PROFESIONAL BACA DI SINI
MODUL LENGKAP , LK , SOAL KK PEDAGOGIK BACA DI SINI
PENULIS : HARI WIBOWO dkk.
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN KURIKULUM , SILABUS , DAN RPP
A. Tujuan
Dengan mempelajari paparan materi pada modul ini , Anda dapat memahami kurikulum , pengembangan RPP , dan rancangan pembelajarannya sesuai dengan KD dan model yang benar.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan pengertian pengembangan kurikulum.
2. Menjelaskan fungsi dan peranan kurikulum.
3. Menjelaskan landasan pengembangan kurikulum.
4. Mengidentifikasi prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
5. Menjelaskan hakikat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai dengan KI dan KD.
6. Menjelaskan langkah penentuan tujuan pembelajaran.
7. Mengidentifikasi materi pembelajaran yang sesuai dengan KI-KD.
8. Menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan KI-KD.
9. Menentukan indikator penilaian sesuai dengan KI dan KD.
10. Menentukan jenis dan bentuk penilaian sesuai dengan indikator , KI dan KD.
11. Menyusun instrumen penilaian sesuai dengan indikator , KI dan KD.
12. Mengidentifikasi prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.
13. Menjelaskan prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.
14. Mengidentifikasi komponen-komponen rancangan pembelajaran.
15. Menyusun komponen-komponen rancangan pembelajaran.
16. Merancang pembelajaran yang lengkap , baik untuk kegiatan di dalam kelas , laboratorium , maupun lapangan.
I. PENGERTIAN , FUNGSI , DAN PERANAN KURIKULUM
A. Pengertian
Kurikulum yaitu suatu rencana pendidikan , yang memperlihatkan pedoman perihal jenis , lingkup , urutan isi , serta proses pendidikan. Dengan kegiatan itu para siswa melaksanakan banyak sekali kegiatan berguru sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku pada dirinya. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran juga diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan materi pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
B. Fungsi
1. Fungsi penyesuaian
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus bisa mengarahkan penerima didik semoga memilki sifat untuk bisa menyesuaikan dengan llingkungannya , baik lingkungan fisik maupun sosial.
2. Fungsi pengintegrasian
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus bisa menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh , dalam hal ini orientasi dan fungsi kurikulum yaitu mendidik penerima didik semoga memilki pribadi yang integral. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan episode integral dari masyarakat.
3. Fungsi perbedaan
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus bisa memperlihatkan pelayanan terhadap perbedaan individu penerima didik.
4. Fungsi persiapan
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus bisa mempersiapkan penerima didik semoga bisa melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh , baik dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi ataupun dalam memasuki kehidupan dalam masyarakat.
5. Fungsi pemilihan
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus bisa memperlihatkan kesempatan kepada penerima didik dalam memilih programprogram berguru sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
6. Fungsi diagnostic
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus bisa membantu dan mengarahkan penerima didik untuk dapat memahami kemampuan dan potensi yang ada dalam dirinya.
C. Peranan
1. Peranan konservatif
Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada anak didik sebagai generasi penerus.
2. Peranan kreatif
Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi setiap saat. Kurikulum melaksanakan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif , dalam arti menekankan bahwa kurikulum harus bisa membuatkan sesuatu yang baru. Kurikulum harus dapat membantu setiap penerima didik dalam mengembangakan potensi dirinya.
3. Peranan kritis dan evaluative
Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan , sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada penerima didik perlu diadaptasi kondisi yang ada di masa sekarang.
II. LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Landasan Pengembangan Kurikulum
1. Berpusat pada potensi , perkembangan , kebutuhan , dan kepentingan penerima didik dan lingkungannya.
2. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik penerima didik , kondisi kawasan , dan jenjang serta jenis pendidikan , tanpa membedakan agama , suku , budaya dan moral istiadat , serta status sosial ekonomi dan gender.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi , dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat , diarahkan kepada proses pengembangan , pembudayaan dan pemberdayaan penerima didik yang berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam kurikulum harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Dalam konteks Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia , fakta , konsep , prinsip dan prosedur yang termuat dalam silabus harus benar dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam bidang ilmu tersebut. Penggunaan istilah , notasi atau lambang untuk menunjuk objek tertentu , hendaknya sesuai dengan istilah , notasi atau lambang yang umum dan lazim digunakan dalam bahasa dan sastra Indonesia.
2. Konsisten
Adanya kekerabatan yang konsisten (ajeg , taat asas) antara kompetensi dasar , indikator , materi pembelajaran , kegiatan pembelajaran , sumber berguru , serta teknik dan instrumen penilaian. Dengan prinsip konsistensi ini , pemilihan materi pembelajaran , penetapan taktik dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran , penggunaan sumber dan media pembelajaran , serta penetapan teknik dan penyusunan instrumen penilaian semata-mata diarahkan pada pencapaian kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi.
3. Relevan
Pengembangan kurikulum harus memiliki kesesuaian di antara komponen-komponennya , ibarat tujuan , materi , taktik , dan evaluasi. Pengembangan kurikulum juga harus relevan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi , potensi penerima didik , serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis). Cakupan , kedalaman , tingkat kesukaran , dan urutan penyajian materi dalam kurikulum juga harus diadaptasi dengan tingkat perkembangan fisik , intelektual , sosial , emosional , dan spritual siswa.
Prinsip ini mendasari pengembangan kurikulum , baik dalam pemilihan materi pembelajaran , taktik dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran , penetapan waktu , taktik penilaian maupun dalam mempertimbangkan kebutuhan media dan alat pembelajaran.
4. Ketercukupan
Cakupan indikator , materi pelajaran , kegiatan pembelajaran , sumber berguru , dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. Dengan prinsip ini , maka tuntutan kompetensi harus dapat terpenuhi dengan pengembangan materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan. Sebagai teladan , kalau standar kompetensi dan kompetensi dasar menuntut kemampuan menganalisis suatu obyek berguru , maka materi pelajaran , kegiatan pembelajaran , dan teknik serta instrumen penilaian harus secara memadai mendukung kemampuan itu.
5. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi , baik pengetahuan , sikap , maupun praktik (psikomotor). Prinsip ini hendaknya dipertimbangkan , baik dalam membuatkan materi pembelajaran , kegiatan pembelajaran , maupun penilaiannya.
Kegiatan pembelajaran dalam silabus perlu dirancang sedemikian rupa sehingga penerima didik memiliki keleluasaan untuk membuatkan kemampuannya , bukan hanya kemampuan kognitif saja , melainkan juga dapat mempertajam kemampuan afektif dan psikomotoriknya , serta dapat secara optimal melatih kecakapan hidup (lifeskill).
6. Fleksibel
Pengembangan kurikulum harus bersifat luwes dalam pelaksanaannya; memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian dengan perkembangan zaman. Keseluruhan komponen dalam kurikulum juga mengakomodasi keragaman penerima didik , pendidik , serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat.
7. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator , materi pokok , pengalaman berguru , sumber berguru , dan sistem penilaian memerhatikan perkembangan ilmu , teknologi , dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata , dan peristiwa yang terjadi. Banyak fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan dapat mendukung kemudahan dalam menguasai kompetensi perlu dimanfaatkan dalam pengembangan pembelajaran. Di samping itu , penggunaan media dan sumber berguru berbasis teknologi berita , ibarat komputer dan internet perlu dioptimalkan.
8. Kontinuitas , pengembangan kurikulum harus memerhatikan kesinambungan , antara tingkat kelas , antara jenjang pendidikan , maupun kontribusi dengan jenis pekerjaan.
III. KRITERIA PENYELEKSIAN DAN PEMILIHAN MATERI PEMBELAJARAN
1. Sahih (Valid)
Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan materi sehingga materi yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan jaman dan memperlihatkan kontribusi untuk pemahaman ke depan.
2. Tingkat Kepentingan (Significance)
Dalam memilih materi perlu mempertimbangkan pertanyaan berikut:
a. Bagaimana intensitas tingkat kepentingan materi tersebut sehingga harus dipelajari?
b. Apakah penting materi tersebut diajarkan pada siswa?
c. Dimana letak kepentingan materi tersebut dan mengapa penting?
Dengan demikian , materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diharapkan oleh siswa.
3. Kebermanfaatan (utility)
Manfaat harus dilihat dari semua sisi , baik secara akademis maupun nonakademis. Bermanfaat secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memperlihatkan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan berikutnya. Bermanfaat secara nonakademis maksudnya bahwa materi yang diajarkan dapat membuatkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
4. Layak dipelajari (learnability)
Materinya memungkinkan untuk dipelajari , baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah , atau tidak terlalu sulit) , maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan materi asuh dan kondisi setempat.
5. Menarik minat (interest)
Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus bisa menumbuhkembangkan rasa ingin tahu sehingga memunculkan dorongan untuk membuatkan sendiri kemampuan mereka.
B. Pola Pengembangan Materi Pembelajaran
Terdapat beberapa pola pengembangan materi pembelajaran yang dapat dipilih guru , yakni sebagai berikut.
1. Pola kronologis , susunan materi pembelajaran yang mengandung urutan waktu.
2. Pola kausal , susunan materi pembelajaran yang mengandung kekerabatan sebab-akibat.
3. Pola logis , susunan materi pembelajaran yang dimulai dari episode sederhana menuju kepada yang kompleks.
4. Pola psikologis , susunan materi pembelajaran yang dimulai dari umum ke dalam bagian-bagian yang lebih khusus.
5. Pola spiral , susunan materi pembelajaran yang dipusatkan pada topik atau materi tertentu yang populer dan sederhana; kemudian dikembangkan , diperdalam , dan diperluas dengan materi yang lebih kompleks.
6. Pola inquiri atau pemecahan problem , susunan materi pembelajaran yang mengarah pada proses penemuan ataupun pemecahan problem , yang meliputi langkah-langkah berikut: (a) perumusan problem , (b) penyusunan hipotesis , (c) pengumpulan data , (d) pengujian hipotesis , dan (e) perumusan simpulan.
MODUL LENGKAP , SOAL KK PROFESIONAL BACA DI SINI
MODUL LENGKAP , LK , SOAL KK PEDAGOGIK BACA DI SINI
Sumber Pustaka:
Wibowo , Hari , dkk. 2016. Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa , Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
0 komentar:
Posting Komentar