Minggu, 30 Juli 2017

RPP K13 Bahasa Inggris SMA Kelas 10 11 12 Format doc

Mendidik anak remaja khususnya siswa SMA membutuhkan kerja keras, penyampaian materi yang menyenangkan dan dapat berkomunikasi dengan siswa. Perencana tersebut bisa di olah kedalam penyusunan RPP K13 Bahasa Inggris SMA Kelas 10 11 12 secara detail setiap tatap muka di kelas.

Dalam mengatasi peserta didik yang kurang bisa menyerap atau menerima materi ajar yang disampaikan oleh guru, sarankan mereka untuk belajar bahasa inggris dengan mengikuti kursus, jika sudah pasih berbahasa inggris peluang untuk mendapatkan bea siswa ke luar negeri sangat besar.
RPP K13 Bahasa Inggris SMA Kelas 10 11 12 Format doc
Berikan gambaran tentang pentingnya menguasai bahasa inggris, selain bahasa Internasional juga menjadi tolak ukur untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, contoh nya bisa mengikuti pendidikan diluar negeri tanpa mengeluarkan biaya.

RPP K13 Bahasa Inggris SMA Semester 1 dan 2

Maka dari itu kita sebagai pengajar harus bisa mendidik sampai siswa tersebut bisa mengucapkan bahasa inggris. Cermati semua siswa didik Anda mana yang cerdas dan mana yang kurang, kemudian semua di rangkum dalam RPP K13 B Inggris SMA.

Selengkapnya silahkan dapatkan contoh file RPP di bawah ini
Demikian uraian singkat kami, semoga anak didik anda mendapatkan prestasi yang tinggi di mata pelajaran bahasa inggris. Dan kami mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan anda telah ikut serta mengembangkan situs penyedia file pendidikan khususnya comtoh RPP kurikulum 2013.

Kamis, 27 Juli 2017

INSTRUKTUR NASIONAL (IN) / MENTOR PKB - GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017


Instruktur Nasional (IN)/Mentor yaitu guru yang telah mengikuti UKG; mempunyai pengalaman di dalam acara mendidik , mengajar , dan melatih pembelajar sampaumur (pendekatan andragogi); memiliki kemampuan dasar TIK (pengolah kata/word processor , pengolah data/spreadsheet , presentasi/ powerpoint , penggunaan internet – email/surel , browsing , download/unduh dan upload/unggah data); bersedia melakukan pembelajaran dengan kemauan dan akad yang tinggi; dan memenuhi syarat:

1) Pada profil hasil UKG-nya , terdapat 8 (delapan) sampai 10 (sepuluh) kelompok kompetensi di atas KCM (65)

a) Bila pada suatu komunitas tidak terdapat guru yang memenuhi kriteria pada poin 1) , maka guru dengan nilai UKG tertinggi di komunitas tersebut dapat diusulkan sebagai Instruktur Nasional/Mentor.

b) Bila pada suatu komunitas tidak terdapat guru yang memenuhi kriteria pada poin 1) dan a) , maka Instruktur Nasional/Mentor dapat diusulkan dari komunitas lain dalam satu wilayah.

2) Mendapat predikat minimal cukup pada Pembekalan Instruktur Nasional/Mentor tahun 2017; atau

3) Telah mengikuti Penyegaran Instruktur Nasional/Mentor tahun 2017.

Pada moda tatap muka , jikalau dalam hal khusus Instruktur Nasional tidak tersedia , maka dapat digantikan perannya oleh Narasumber Nasional atau Tim Pengembang pada jadwal Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan atau Penulis Modul.

(Sumber: Petunjuk Teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan , Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017)

BACA SURAT PEMANGGILAN PENYEGARAN IN PKB TAHUN 2017

BACA PETUNJUK TEKNIS PKB TAHUN 2017
MODUL , LK , LATIHAN SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI
MODUL , LK , LATIHAN SOAL PKB BAHASA INDONESIA BACA DI SINI
BACA 50 ISTILAH DAN AKRONIM PADA PKB


MODA PKB 2017 TATAP MUKA DARING MURNI DAN DARING KOMBINASI

Seperti yang diterangkan pada Bab I dalam petunjuk teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan , bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mengembangkan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dalam 3 (tiga) moda , yaitu (1) Tatap Muka; (2) Daring Murni (full online learning); dan (3) Daring Kombinasi (kombinasi daring dan tatap muka (blended learning)). Moda-moda tersebut dipilih oleh Dinas Prov./Kab./Kota atau UPT untuk membentuk kelas pembelajaran sesuai dengan profil peserta.

A.    PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MODA TATAP MUKA

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka merupakan bab dari sistem pembelajaran , di mana terjadi interaksi secara pribadi antara fasilitator dengan peserta. Interaksi pembelajaran yang terjadi dalam moda tatap muka meliputi pinjaman input materi , tanya jawab , diskusi , latihan , praktik , dan penilaian.

Unsur yang terlibat pada jadwal Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota dan UPT yakni Instruktur Nasional (IN) sebagai fasilitator , guru sebagai penerima dan panitia kelas.


B.     Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring

Pendekatan pembelajaran pada jadwal Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Menuntut pembelajar untuk membangun dan menciptakan pengetahuan secara berdikari (constructivism);

2. Pembelajar akan berkolaborasi dengan pembelajar lain dalam membangun pengetahuannya dan memecahkan problem secara tolong-menolong (social constructivism);

3. Membentuk suatu komunitas pembelajar (community of learners) yang inklusif;

4. Memanfaatkan media laman (website) yang mampu diakses melalui internet , pembelajaran berbasis komputer , kelas virtual , dan atau kelas digital;

5. Interaktivitas , kemandirian , aksesibilitas , dan pengayaan.

Melalui moda daring , penerima memiliki keleluasaan waktu belajar. Peserta dapat berguru kapanpun dan dimanapun , sehingga tidak perlu meninggalkan kewajibannya sebagai guru dalam mendidik. Pada daring kombinasi , penerima akan melaksanakan pembelajaran secara luring (tatap muka) di Pusat Belajar dan didampingi oleh fasilitator.

Gambaran umum dari setiap model pembelajaran pada jadwal Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring yakni sebagai berikut.

1. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Murni

Pembelajaran pada model ini hanya melibatkan fasilitator dan guru sebagai peserta. Dengan memanfaatkan TIK , penerima secara penuh melaksanakan pembelajaran daring dengan mengakses dan mempelajari materi asuh , mengerjakan lembar kerja , berdiskusi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan penerima lainnya. Selama proses pembelajaran , penerima difasilitasi secara daring penuh oleh pengampu dan akan dibantu oleh admin LMS dalam hal teknis pembelajaran.

Kelas pada moda daring terdiri dari Daring Murni - Model 1 , Daring Murni - Model 2 dan Daring Kombinasi. Unsur yang terlibat di dalam kelas pembelajaran dan interaksi setiap unsurnya pada moda-moda tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Dalam pelaksanaan moda daring murni , dikembangkan dua model sebagai berikut.

a.      Model 1

Pembelajaran pada model ini hanya melibatkan pengampu dan guru sebagai peserta.



Dengan memanfaatkan TIK , penerima secara penuh melaksanakan pembelajaran daring dengan mengakses dan mempelajari materi asuh , mengerjakan lembar kerja , berdiskusi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan penerima lainnya. Selama proses pembelajaran , penerima difasilitasi secara daring penuh oleh pengampu.

b.      Model 2

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring murni – Model 2 diperuntukkan bagi guru-guru dengan lokasi kerja jauh dari Pusat Belajar yang digunakan sebagai daerah pertemuan tatap muka dengan mentor.

Pembelajaran pada model ini dilakukan secara daring penuh dengan menggabungkan interaksi antara penerima , mentor dan atau pengampu , dengan model pembimbingan sebagai berikut.

1)      Interaksi Pengampu – Mentor: Pengampu mendampingi mentor dan berinteraksi dengan mentor secara daring.

2)      Interaksi Mentor – Peserta: Mentor mendampingi , berdiskusi dan berkoordinasi dengan penerima secara daring.

3)      Interaksi Pengampu – Peserta: Pengampu memfasilitasi dan berkomunikasi dengan penerima secara daring.

2. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Kombinasi

Pada moda daring kombinasi , penerima akan berinteraksi dengan pengampu secara daring , sedangkan interaksi antara penerima dengan mentor dilakukan secara daring maupun luring. Interaksi berguru daring dilakukan secara berdikari dengan memanfaatkan teknologi gosip dan pembelajaran yang telah disiapkan secara elektronik , dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Peserta berinteraksi dengan pengampu secara synchronous – interaksi berguru pada waktu yang bersamaan ibarat dengan menggunakan video call , telepon atau live chat , maupun asynchronous – interaksi berguru pada waktu yang tidak bersamaan melalui kegiatan pembelajaran yang telah disediakan secara elektronik dengan menggunakan forum atau message.

Interaksi tatap muka dilaksanakan sesuai jadwal yang disepakati bersama antara penerima dan mentor di Pusat Belajar yang telah ditetapkan dan dibantu oleh panitia kelas.

Pada moda daring kombinasi , penerima akan difasilitasi oleh mentor secara daring dan luring. Peserta melaksanakan interaksi berguru secara daring dan tatap muka. Interaksi tatap muka dilaksanakan di Pusat

Belajar sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan difasilitasi oleh seorang mentor. Interaksi pada daring kombinasi dapat dilihat dijelaskan sebagai berikut.

a.      Interaksi Pengampu – Mentor: Pengampu memfasilitasi mentor dan berinteraksi dengan mentor secara daring.

b.      Interaksi Mentor – Peserta: Mentor mendampingi , berdiskusi dan berkoordinasi dengan penerima secara daring dan luring.

c.       Interaksi Pengampu – Peserta: Pengampu memfasilitasi dan berkomunikasi dengan penerima secara daring







(

Sumber: Petunjuk Teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan , Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017)
BACA

PENILAIAN DAN KRITERIA KELULUSAN PESERTA

PETUNJUK TEKNIS PKB 2017

MODUL LENGKAP , SOAL KK PROFESIONAL BACA DI SINI
MODUL LENGKAP , LK , SOAL KK PEDAGOGIK BACA DI SINI

RPP K13 Sosiologi Kls X SMA Revisi

Pelaksanaan pembelajaran di kelas yakni mendidik siswa remaja, diperlukan karakter yang mudah akrab dengan peserta didik, jika tidak mungkin akan dibicarakan siswa. Tapi paling tidak kita sebagai pengajar harus menunjukan wibawa sebagai guru, supaya dihargai oleh siswa. Ini bersangkutan dengan penyusunan RPP K13 Sosiologi Kls X SMA Revisi.

Dalam rencana mengajar biasanya guru dapat mengalokasikan waktu atau jam pelajaran, beruntung bila anda mempunyai karakter disukai oleh siswa. Karena apa ? penyampaian materi lebih mudah diserap oleh peserta didik, akan terjadi komunikasi interaktif, serta poin yang paling penting yakni tercipta suasana kegiatan belajar yang menyenangkan. Kurikulum 2013 sudah menetapkan sistem yang menunjang para peserta didik dapat mengembangkan pola pikir dan karakter menjadi mulia, sehingga harapan untuk mengikuti program bea siswa ke luar negeri mempunyai peluang yang lebih besar. Pelajari juga bagaimana menyusun RPP K13 bahasa inggris supaya siswa mudah menyerap materi ajar dari guru tersebut.
RPP K13 Sosiologi Kls X SMA Revisi

RPP K13 Sosiologi Kls X SMA Revisi baru format doc lengkap

Penusunan RPP K13 sosiologi kelas X SMA sederajat harus berdasarkan silabus, kemudian memahami isi dari KD dan KI hingga tercapai SKL. Membuat rencana mengajar tidak bisa asal tebak, seharusnya berdasarkan kenyataan di kegiatan kelas dan lingkungan peserta didik di sekolah.

Kendala yang dialami peserta didik akan diketahui bisa kita sebagai pengajar melakukan pendekatan yang inten, serta menjalin komunikasi yang lebih koperatif dengan peserta didik. Dengan tidak mengguri anda sebagai sesama rekan pengajar kami berbagi informasi mengenai contoh RPP K13 sosiologi kelas XII SMA sederajat.

Berikut file contoh format untuk anda.


Demikian uraian singkat kami, kami disini hanya berbagai pengalaman dengan informasi yang diperoleh dari sesama rekan guru seperjuangan. Terima kasih atas kunjungan anda, semoga bermanfaat.

PENILAIAN DAN KRITERIA KELULUSAN PESERTA PKB (GURU PEMBELAJAR) TAHUN 2017


A.  Penilaian
Komponen penilaian dalam jadwal Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan berbeda antara moda tatap muka dengan moda daring.
Komponen penilaian pada setiap moda yaitu sebagai berikut:
1. Penilaian Pada Moda Tatap Muka
Penilaian dalam jadwal Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka terdiri dari komponen-komponen:
a. Nilai Sikap (NS)
Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui sikap penerima pada aspek kerjasama , disiplin , tanggung jawab , dan keaktifan. Sikap-sikap tersebut dapat diamati pada dikala mendapatkan bahan , melakukan peran individu dan kelompok , mengemukakan pendapat dan bertanya jawab , serta dikala berinteraksi dengan fasilitator dan penerima lain.
Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal hingga selesai acara secara terus menerus yang dilakukan oleh fasilitator pada setiap materi. Namun , untuk nilai selesai aspek sikap ditentukan di hari terakhir atau menjelang acara berakhir yang merupakan kesimpulan fasilitator terhadap sikap penerima selama acara dari awal hingga selesai berlangsung. Hasil penilaian sikap dituangkan dalam format Lembar Penilaian Sikap.
b. Nilai Keterampilan (NK)
Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan penerima dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang diperoleh serta keterampilan yang mendukung kompetensi dan indikator. Penilaian keterampilan menggunakan pendekatan penilaian autentik mencakup bentuk tes dan non tes. Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada dikala pembelajaran melalui penugasan individu dan/atau kelompok oleh fasilitator. Komponen yang dinilai dapat berupa hasil Lembar Kerja dan/atau hasil praktik sesuai dengan kebutuhan. Hasil penilaian keterampilan dituangkan dalam format Lembar Penilaian Keterampilan.
c. Tes Akhir (TA)
Tes selesai dilakukan oleh penerima pada selesai acara Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka. Peserta yang dapat mengikuti tes selesai yaitu penerima yang telah menuntaskan seluruh
acara pembelajaran dan dinyatakan layak berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Pelaksanaan tes selesai dilakukan secara daring di TUK yang telah ditentukan. Nilai tes selesai akan menjadi nilai UKG
tahun 2017 dan digunakan sebagai salah satu komponen nilai selesai peserta.
Selanjutnya , Nilai Akhir (NA) peserta Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka diperoleh dengan formula sebagaiberikut :
NA = [{(NS x40%)+(NK x60%)}x60%] + [TAx 40%]

2. Penilaian Pada Moda Daring
Penilaian dalam jadwal Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring terdiri dari komponen-komponen:
a. Penilaian Diri (PD)
Penilaian diri merupakan tugas-tugas (baik pengetahuan maupun keterampilan) yang harus diselesaikan oleh peserta. Kemudian penerima menilai sendiri hasil pekerjaannya sesuai dengan rubrik yang telah disediakan di LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
b. Tes Sumatif Sesi (TS)
Tes sumatif sesi dilakukan oleh penerima di setiap selesai sesi. Peserta diberikan kesempatan untuk mengerjakan soal tes sumatif sesi di setiap sesi sebanyak dua kali. Nilai tes sumatif sesi merupakan nilai
tertinggi dari keseluruhan nilai tes sumatif sesi yang dilakukan di setiap sesi.
c. Tes Akhir (TA)
Tes selesai dilakukan oleh penerima pada selesai pembelajaran. Peserta yang dapat mengikuti tes selesai yaitu penerima yang telah menuntaskan seluruh acara pembelajaran , baik secara daring dan
luring (menyelesaikan peran dan tagihan yang dipersyaratkan dalam modul pembelajaran).
Tes selesai akan digunakan sebagai komponen nilai akta pada kelompok kompetensi yang diikuti.
Nilai Sementara (NS) , diperoleh dengan komposisi sebagai berikut:
NS = 10%PD + 50%TS
Selanjutnya , Nilai Akhir (NA) penerima Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring diperoleh dengan komposisi sebagai berikut:
NA = NS + 40%TA

B.  Kriteria Kelulusan Peserta
Peserta akan mendapatkan akta dari Nilai Akhir (NA) dengan predikat minimal “Cukup”. Berikut yaitu kategori predikat pada kelulusan penerima mengadaptasi Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No 15. Tahun 2015 perihal Pedoman Diklat Prajabatan:

Angka
Predikat
> 90 ,0 – 100
Amat Baik
> 80 ,0 – 90 ,0
Baik
> 70 ,0 – 80 ,0
Cukup
> 60 ,0 – 70 ,0
Sedang
£ 60
Kurang


Batas nilai kelulusan yaitu perolehan nilai selesai > 70. Peserta yang mendapat nilai selesai > 70 akan mendapatkan sertifikat. Peserta yang mendapat nilai selesai
£ 70 tidak mendapatkan surat keterangan.

     (Sumber: Petunjuk Teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan , Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017).

BACA 3 (TIGA) MODA PKB TAHUN 2017

MODUL LENGKAP , SOAL KK PROFESIONAL BACA DI SINI
MODUL LENGKAP , LK , SOAL KK PEDAGOGIK BACA DI SINI


LATIHAN SOAL TES AKHIR MODUL B PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) / GURU PEMBELAJAR

MODUL B KOMPETENSI PROFESIONAL: RAGAM BAHASA DAN KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA

1.     Kalimat , “Meskipun udah pernah ke Kota Tua , gue masih pengin ke sana lagi.”  termasuk ragam….       

A.   Fungsiolek

B.   Idiolek

C.   Sosiolek

D.   Dialek

2.     Kalimat berikut ini yang merupakan ragam mulut ialah …  

A.   Khairani sedang memetik bunga di taman.     

B.   Syukri akan mengikuti lomba menyanyi bulan depan.

C.   Sabrina lagi baca novel di perpustakaan.   

D.   Citra ingin menulis cerpen nanti malam.

3.    Sekarang ini beredar wacana perlunya ujian praktik berbahasa secara nasional. Untuk itu , seorang pewawancara akan mewawancarai seorang guru bahasa Indonesia perihal pendapatnya mengenai wacana tersebut.

Pertanyaan yang paling sempurna untuk menggali pendapat guru perihal perlunya ujian praktik adalah

A.        Menurut Anda , apakah ujian praktik berbahasa itu memang penting?

B.        Menurut Anda , mengapa ujian praktik berbahasa itu akan dilaksanakan?

C.       Apakah ujian praktik berbahasa itu menurut Anda memang perlu?

D.       Bagaimana pelaksanaan ujian praktik berbahasa itu?

4.    Program riset dan pengembangan industri farmasi selama ini macet karena infrastruktur untuk menjamin keamanan lingkungan laboratorium sulit dipenuhi. Di sisi lain , hasil riset farmasi mutakhir semakin dibutuhkan untuk menghariapi bahaya mewabahnya penyakit mematikan menyerupai flu burung. Jenis obat menyerupai generik sekaii pun , Industri farmasi belum pemah menelitinya , tetapi hanya memanfaatkan paten-paten yang kadaluwarsa dari luar negeri. Oleh karena itu , dibutuhkan terobosan untuk menciptakan laboratorium terpadu yang didukung infrastruktur memadai.

Gagasan utama (ide pokok) paragaraf di atas adalah

A.   macetnya riset farmasi disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur keamanan lingkungan

B.   riset farmasi sangat mendesak untuk dilakukan mengingat flu burung yang semakin mewabah

C.   keamanan lingkungan sangat mendukung dilakukakannya riset di bidang farmasi

D.   riset farmasi tidak dilakukan karena mampu menggunakan paten-paten luar negeri yang kadaluwarsa

5.    Seorang kepala SMA meminta kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk segera mengadakan rapat persiapan ujian tamat semester. Hasil rapat harus segera disampaikan kepada kepala sekolah.

Kalimat memo yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah

A.        Ujian semester sudah dekat. Mohon segera dilakukan rapat persiapan. Hasil rapat harap segera dilaporkan.

B.        Saya mohon wakil kepala bidang kurikulum untuk segera melaksanakan rapat persiapan ujian semester. Setelah selesai , alhasil harap dilaporkan kepada saya.

C.       Tolong segera dilakukan rapat persiapan ujian tamat semester di sekolah kita. Hasilnya tolong segera dilaporkan kepada kepala sekolah.

D.       Harap segera dilakukan persiapan ujian. Hasilnya segera laporkan.

MODUL LENGKAP , SOAL KK PROFESIONAL BACA DI SINI
MODUL LENGKAP , LK , SOAL KK PEDAGOGIK BACA DI SINI


LEMBAR KERJA MODUL B PKB / GURU PEMBELAJAR KOMPETENSI PROFESIONAL

RAGAM BAHASA INDONESIA

A.    Petunjuk: Isilah macam-macam ragam bahasa yang sesuai dengan jenis ragam bahasa pada tabel berikut.

No
Jenis-Jenis Ragam Bahasa
Macam-macam Ragam Bahasa




1




Ragam Bahasa dari Segi Pemakaian
1. Berdasarkan Media:
…………………………………………………
…………………………………………………
a.       Ragam kedokteran
b.      Ragam bahasa tulis
c.       Ragam hukum
d.      Ragam agama
e.       Ragam santai
f.       Ragam bahasa ilmiah
g.      Ragam dialek
h.      Ragam idiolek
i.        Ragam bahasa akrab
j.        Ragam sosial
k.      Ragam bahasa lisan
l.        Ragam sastra
m.    Ragam resmi
n.      Ragam bisnis
o.      Ragam sosiolek
p.      Ragam kronolek
2. Berdasarkan Hubungan antarpembicara:
…………………………………………………
…………………………………………………
3. Berdasarkan topik pembicaraan
…………………………………………………
…………………………………………………




2



Ragam Bahasa Ditinjau dari Sudut Pandang Penutur
1. Ragam bahasa menurut daerah
…………………………………………………
…………………………………………………
2.Ragam bahasa menurut pendidikan formal
…………………………………………………
…………………………………………………
3. Ragam bahasa menurut sikap penutur
…………………………………………………
…………………………………………………

B.     Hubungkan antara kalimat-kalimat berikut dengan jenis-jenis ragam Bahasa.
NO
Kalimat

Ragam Bahasa
1
Kasus pelemparan itu sudah ditangani pihak kepolisian.       (         )

a.       Ragam bahasa ilmiah
b.      Ragam hukum
c.       Ragam bisnis
d.      Ragam agama
e.       Ragam sosial
f.       Ragam kedokteran
g.      Ragam sastra
h.      Ragam Olahraga
2
WNI borong properti mewah di Singapura.                            (         )

       
Delapan wanita hamil terinfeksi Zika di Singapura.               (         )

4
Banyak agresi memukau di arena Turnamen Bulu Tangkis.      (         )

5
Cerita itu menggunakan unsur flashback



C.        Pergaulan dewasa ketika ini menawarkan dampak buruk bagi perkembangan bahasa Indonesia. Tuliskan tiga pola dampak buruk dari pergaulan dewasa terkait dengan perkembangan bahasa Indonesia

1.   ……………………………………………………………………………………………….

2.   ………………………………………………………………………………………………..

3.   ………………………………………………………………………………………………..

MODUL LENGKAP , SOAL KK PROFESIONAL BACA DI SINI
MODUL LENGKAP , LK , SOAL KK PEDAGOGIK BACA DI SINI

LEMBAR KERJA MODUL PKB KOMPETENSI PROFESIONAL


MATERI KKB-1 : KETERAMPILAN BERBICARA

Kompetensi :

20.4 Memiliki Keterampilan berbahasa Indonesia (Berbicara)

Indikator Pencapaian Kompetensi

20.4.1 Mengaplikasi prinsip dan prosedur berbahasa secara verbal (berbicara )

20.4.2 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara deskrit: berbicara

20.4.3 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara integratif : menyimak , berbicara , membaca , menulis

20.4.4 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa berdasarkan konteks (akademis , formal , vokasional)

20.4.5 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara verbal produktif. Berbicara (monolog:

bercerita , pidato , ceramah , khotbah dan dialog: wawancara , diskusi , debat , percakapan , drama)

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

1.   Jelaskan pengertian berbicara.

2.   Sebutkan faktor-faktor yang mensugesti berbicara secara langsung.

3.   Jelaskan fungsi keterampilan berbicara.

4.   Jelaskan tujuan keterampilan berbicara.

5.   Jelaskan kekerabatan berbicara dengan menyimak.

6.   Jelaskan kekerabatan berbicara dengan membaca.

7.   Jelaskan kekerabatan berbicara dengan menulis.

8.   Jelaskan jenis-jenis berbicara.

MODUL LENGKAP , SOAL KK PROFESIONAL BACA DI SINI
MODUL LENGKAP , LK , SOAL KK PEDAGOGIK BACA DI SINI
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...